THE HUNTERS 2

THE HUNTERS

THE HUNTERS!

©Almannie| Cho Kyuhyun| Seo Joohyun| Shim Changmin| Victoria Song| other| Action, Romance, thiller, etc.| Chaptered|

Hello everyone, Almannie is here. Well, i think, i should’ve end my story before i leave. Maybe everyone talk that i’m too much talked about my leaving, but well, yeah i should done what i’m made first.

Ini semua adalah revisi dari FF SEOKYU yang judul nya SPY.

SORRY for my TYPO.

And

Happy Reading, guys^^~

“Bagaimana dengan mereka, tn. Lee?” ucap Joon Hee melalui video call nya. Donghae tersenyum

“Anda bisa melihat mereka sendiri, tuan” Joon Hee menatap Victoria dan Changmin yang sedang berlarian, kemudian beralih pada Kyuhyun dan Seohyun yang sedang mengerjakan sesuatu. Joon Hee menyipit, kemudian tersenyum lebar saat Donghae mendekatkan kamera ipadnya pada apa yang tengah di kerjakan oleh Seohyun dan Kyuhyun.

“Sepertinya mereka akan di incar oleh Young gangster, sama seperti kedua orang tua mereka, tuan. Latihan menembak mereka benar benar bagus, apalagi di usia mereka yang masih belia. Kemudian Shim Changmin, dia persis seperti ayahnya, dia penembak jarak dekat dan Victoria memilih alat alat seperti cambuk dan pistol, sama seperti ayah dan ibunya. perkembangan mereka juga sangat pesat, tuan” Joon Hee mengangguk, ia tersenyum

Suara alarm berbunyi mengalihkan pandanganya, terjadi sesuatu. Ia dan Donghae menatap seorang pria yang berlari tergepoh gepoh

“Tuan, perdana mentri kemiliteran dibunuh oleh Young gangster

“Maksudmu Byun Baekhyun terbunuh? Baiklah tunggu aku. tn. Lee, tolong jaga mereka” Joon Hee mematikan sambungan itu, kemudian menatap sendu layar ipad nya

“Kalian berempat, cepatlah dewasa dan lawanlah kejahatan”

A few years ago.

Matahari sudah mulai beranjak menaiki langit biru cerah di pagi hari, sinar nya mencoba memasuki sebuah ruangan, namun tampak nya pria itu masih ingin berbaring di ranjang lebih lama lagi.

Sinar matahari yang menerpa wajah nya tampak tidak mengganggu aktivitas tidur nyanyak nya.

Cklek!

Seorang perempuan membuka pintu kamarnya, tampak lengkap dengan seragam sekolah yang mempunyai ciri khas tersendiri. Ia melipat kedua lengan di depan dada sembari memberikan wajah masam nya. ia berjalan mendekat.

Di naikinya kasur dengan spray coklat klasik itu, sebelum kemudian ia meloncat di atasnya.

“Oppa, oppa. Bangun!” lelaki itu memberikan reaksi kecilnya, “Eughhh~”

Perempuan itu semakin gencar, ia terus meloncati salah satu kasur dari dua ranjang di kamarnya. “Oppa, Kyuhyun oppa, wake up!!” teriak nya dengan begitu kesal, lelaki itu mengerang kesal. “Seohyunnie! Hentikan, hentikan! Aku bangun sekarang. Kau lihat? mataku terbuka.” perempuan bernama Seohyun itu mulai menghentikan aksi nya. “Cepat mandi, kau tidak ingin kami terlambar sekolah kan?” Kyuhyun berdecak, ia mulai mendudukan tubuh nya di sisi ranjang. “Kau seharusnya tahu, aku berlatih sampai larut malam sekali.”

“Aku juga ada di situ, jangan terlalu manja. Kau seorang pria, harus jantan. Jangan lembek.” Kyuhyun mendelik kesal, “Dari mana kau dapat ucapan sialan itu, eoh? Noona yang mengajarimu, ya? Seharusnya aku jauhkan dirimu dari noona menyebalkan itu.” Seohyun mendesis, “Cepat atau kami benar benar akan meninggalkan mu!”

“Alraight. You got it.” Lelaki itu mulai mengambil pakaian seragam sekolah nya, mulai memasuki kamar mandi. Sedangkan Seohyun tampak membereskan tempat tidur single bed itu. ia mengambil tas ransel nya, mengecek persediaan di dalam tas nya. memastikan jika barang barang nya sudah tersedia dengan aman.

Seohyun berjalan menuju meja rias, ia mengambil sebuah jepit rambut, sebelum kemudian memasang nya.

Cklek!

Seohyun menoleh, “Cepat sekali,” Kyuhyun mengambil ransel nya, ia memutar bola mata nya dengan kesal. “Aku tidak seperti dirimu, jangan samakan aku dengan kaum wanita.” Seohyun mendesis sebal. Seohyun mengibaskan tangan nya ketika Kyuhyun menyemprotkan begitu banyak minyak wangi.

“Ewwhh, kau membuatku.. uhukk.. terbatuk” ucap nya. Kyuhyun mengangkat bahu, “Well, apa mereka sudah melakukan aksi mereka pagi ini?” Seohyun tertawa, mengerti kemana arah pembicaraan mereka. “Aha, aku yakin. Oppa tidak akan melewatkan satu ini, ayo cepat. Sebelum mereka…..”

“Seohyunnie. Cepat bangunkan setan tukang tidur itu!!” Seohyun dan Kyuhyun saling melirik, “Oops!” gumam Seohyun, membuat Kyuhyun tertawa kecil. Lelaki itu sedikit mengacak helaian rambut hitam panjang Seohyun. “Ayo, aku tidak akan melewatkan yang satu ini”

“Tidak! Shim Changmin, susu coklat milik ku!!” Changmin memeletkan lidah nya, ia berlari menjauh dari jangkauan Victoria. “Aku tidak peduli. Catch me if you can!”

“Sialan!” Changmin berlari, menghindar dari tangan panjang Victoria yang hampir menarik jas sekolah semi formal nya. “Tidak kena.” Keduanya terus berlari mengitari meja makan, membuat beberapa tetes susu coklat itu terjatuh ke lantai.

“Sialan, apa yang di lakukan mereka berdua di kamar, hah? Bercinta?” Victoria melotot, “Sialan, jaga ucapan kotormu. Seohyunnie masih polos, jangan kau kotori pikiran polosnya!” ketika Changmin hendak kembali menghindar dari tangan Victoria, ia sudah terpeleset jatuh kebawah. Membuat Victoria yang tidak siap pun ikut terjatuh, kening nya mencium lantai. Keduanya mengaduh kesakitan.

“Uhh, sakit sekali ya Hyung, Noona. Kasihan.” Ucap seorang lelaki sambil menuruni anak tangga, sebelah lengan nya mengancingi bagian atas kerah kemeja putih sekolah nya, setelah itu membereskan jas semi formal nya.

“Kyuhyunnie!” kesempatan itu tidak di sia siakan oleh victoria, ia langsung mengambil susu coklat nya dan meminum nya hingga tandas.

“Well, seperti yang ku bilang, kau tidak akan mau melewatkan hal ini.” Kyuhyun terkekeh, “Kau memang pintar, Seohyunnie.”

“sialan!” gerutu nya, Kyuhyun terkekeh. Ia merangkul pundak Seohyun, menggiring nya menuju tempat makan.

“Donghae oppa kemana?” Changmin mengangkat bahu, mengelus pantat nya yang berdenyut. “Entahlah. Pagi pagi sekali dia pergi.” Victoria mengambil roti, sebelum kemudian mengolesi roti itu dengan selai starwberry dan selai vanila. “This one for Seohyunnie.,” Seohyun menerima roti itu, “Terima kasih, eonnie. Kau yang terbaik.” Victoria tersenyum, ia kembali mengolesi sebuah roti dengan selai yang sama. “Well, kata Donghae oppa, dia akan kembali sebelum jam 5 sore. Atau paling lambat malam hari. Kita disuruh latihan seperti biasa,” Victoria memberikan roti itu untuk Kyuhyun. Yang diterima oleh pria itu. “Sebenar nya aku malas latihan,” lanjutnya. Ia mengolesi dua buah roti dengan rasa sama, coklat.

Changmin menerima roti itu, “Well, aku juga. Thanks for the bread.”

“Yep, thanks to you.” Sambung Kyuhyun. Victoria memakan roti nya, “Never mind. So, have an idea?”

“Entahlah.” Victoria menjentrikan tangan nya, ia tersenyum licik, “Seohyunnie, haruskah kita pergi ke mall kali ini? Bukan kah beberapa hari yang lalu kita bolos latihan menuju tempat golf?” Seohyun tersenyum lebar. “Aha, aku sejutu.”

Changmin dan Kyuhyun tampak mengerang. Victoria menunjukan kunci mobil sport mereka, “So, who want become driver today?” Kyuhyun mengangkat tangan nya, “Sekarang giliran ku.” Victoria, Kyuhyun, Changmin, dan Seohyun segera menyelesaikan sarapan mereka dengan kilat. Sebagai seseorang yang sudah di latih dengan benar membuat mereka menjadi cukup cepat.

Victoria melempar kunci mobil sport mereka, dan dengan sigap Kyuhyun menangkap nya. “Ada barang yang tertinggal?” ucap Seohyun, memperingati kepada kakak kakak nya. ketiga orang itu menggeleng dengan tegas.

“Pistol ku, ada.”

“Well, aku hanya membutuhkan jepit dan sebuah pistol di tasku”

Kyuhyun tampak mengecek ransel nya, “Psp ku, aman.” Seohyun tersenyum. Ketiga nya segera keluar dari rumah. Kyuhyun menekan tombol pembuka pintu secara automastis. Victoria dan Seohyun memasukan diri mereka ke dalam mobil di bagian belakang, sedangkan kedua pria itu di bagian depan.

“Ready?” Kyuhyun menatap kaca sepion dalam mobil nya, ia juga melirik Changmin.

“For fun?” tanya Seohyun dengan begitu semangat, Kyuhyun mengangguk. Victoria dan Changmin menyeringai, “Do it when you ready!”

Kyuhyun segera mengoper perseneling ke gigi satu, sebelum kemudian menginjak pedal gas nya dalam dalam. Membuat mobil sport itu melaju dengan kecepatan diatas rata rata. Changmin menekan sebuah tombol, yang membuat atap mobil sport itu terbuka. Victoria tersenyum, ia memberikan sebuah sunglasess untuk Seohyun dan Changmin yang memberikan sunglasess untuk Kyuhyun.

“Thank you eonnie, hyung.” Ucap keduanya bersamaan. Victoria dan Changmin terkekeh geli. Dengan begitu, mereka tampak begitu keren. Victoria dan Seohyun merentangkan tangan mereka, rambut mereka ikut terbawa angin.

“Woww, its so fun! Kyuhyun oppa, tambahkan kecepatan!” Kyuhyun terkekeh, ia kembali memasukan perseneling sebelum kemudian semakin menekan pedal gas. “Wohoo~” mereka tertawa bersama. Tampak begitu tidak ada beban sama sekali.

Diantara pakaian seragam sekolah mereka, hanya Seohyun yang berbeda. Ketika kakak nya telah memasuki masa SMA, sedangkan ia masih menduduki tingkat dua SMP. Tapi itu bukanlah sebuah masalah. Sekolah mereka juga menyediakan sekolah SMP di gedung bagian lain, sedangkan gedung SMA ada di sebelah kiri. Kedua gedung ini terhubung di lantai tiga.

Kyuhyun mulai memelankan laju mobilnya, sebelum kemudian ia membanting stir ke kiri. Changmin bergegas menekan tombol, membuat atap mobil itu tertutup.

“Mereka datang!!!” Victoria mendengus ketika mendengar jeritan dari para perempuan itu. “Cih, fans is coming.”

“Hiraukan.” Ucap Changmin entang. Kyuhyun menghentikan mobilnya ketika merasa mendapatkan tempat parkir strategis. Ke empatnya segera keluar dari mobil.

“Huaaa~~ Changmin”

“Kyuhyun~~”

“Victoriaa!!”

Seohyun mendesis, “Well, seperti nya para penggemar wajib di musnahkan terlebih dahulu,” Victoria terkekeh. Seohyun selalu saja berbicara sarkatis jika merasa tidak nyaman. Memang ke banyakan adalah fans dari mereka, tapi ayolah, Seohyun juga mempunyai penggemar tersendiri di wilayah sekolah nya. ia kan memasuki wilayah sekolah SMA, wajar saja tidak ada yang meneriaki nya. Victoria melirik kearah pagar pembatas sekolah SMP dan SMA.

“Well, penggemarmu juga sudah menunggu Princess nya datang.” Seohyun memutar bola mata nya, “Dan aku membutuhkan sesuatu untuk membuatku keluar dari daerah ‘rawan kecelakaan’ ini.” Changmin, Kyuhyun, dan Victoria terkekeh. Menghiraukan sejenak para penggemar mereka.

“Kita butuh pengawal, bukan begitu Hyun?” Seohyun mengangguk, “Aha, tentu saja.” Changmin berdecak, “Jangan serakah kau Vict, aku dan Kyuhyun mana mau menjadi pengawal!”

“Begini saja, Hyung, Noona,” Kyuhyun berjalan mendekat kearah Seohyun, di rangkul nya pundak gadis itu. “Hyung dan Noona menghalangi mereka, aku dan Seohyun akan menerobos. Sampai jumpa!” tanpa banyak membuang waktu, Kyuhyun segera menarik tangan Seohyun, membawa nya melewati banyak kerumunan penggemar gila mereka. beberapa—atau bahkan banyak pasang mata yang menatap sinis sekaligus kecewa.

Di samping itu, Victoria dan Changmin mendengus, “Sialan pria itu! harus nya ku tendang saja dia tadi” Victoria bergumam sebal, Changmin mengerang. Dengan penuh kekesalan, ia melewati para penggemar.

“Kita ke kelas Hyunnie dulu,” Victoria berdecak, “Jangan bodoh, aku sudah tahu itu. itu adalah kegiatan rutin kita di pagi hari sebelum masuk ke kelas.”

“Kalian menyebalkan! Penggemar gila mu itu hampir saja mencakar kulit halusku,” Victoria menggerutu kesal. Ketika Victoria, Changmin, dan Kyuhyun sampai di depan kelas Seohyun, banyak teman Seohyun yang melihat kearah luar jendela, bergerombol namun mereka tidak bisa mendekat. Ada sebuah aura yang membuat mereka di haruskan menjaga jarak ketika melihat punggung Seohyun dan Kyuhyun. Tapi bukan berarti Victoria dan Changmin tidak memiliki aura itu, hanya saja kedua orang itu yang paling menonjol.

Kyuhyun mengangkat bahu, “Maaf saja, aku lupa mengisi ulang PSP ku dengan peluru,” Changmin menginjak kaki Kyuhyun, “Kecilkan suaramu, bodoh!” Kyuhyun memutar bola mata, “Kau ini, selalu saja lupa membawa peluru mu. Lain kali kau harus menyuruh Seohyun membawa nya.”

“Whatever,” gumam nya santai.

“Nanti, jangan lupa ke ruangan biasa ya. Dan Kyunnie, kau jangan terlambat! Kau selalu saja terlambat!” kesal Victoria, ia merangkul pundak Seohyun yang sedari tadi terdiam. “Jangan salahkan aku noona. Salahkan saja fans gilaku.” Changmin, Seohyun, dan Victoria terkekeh. Mereka tahu seberapa gila nya fans Kyuhyun.

“Ugh! Rasa nya aku ingin menembak mereka satu persatu,” Celetuk Seohyun, ia menatap lurus kedepan. Kyuhyun tertawa, “Bagus, kalau bisa kau bunuh saja.”

Changmin dan Victoria memutar bola mata, “Sudahlah.” Gumam ke duanya. “Oh, Hyunnie. Lima menit lagi bel berbunyi, aku dan Changmin duluan. Kau tahu, hari ini ada pelajaran Miss Valencia, bisa mati kita berdua. Bye!” Changmin dan Victoria menghilang di balik pintu lift yang tertutup.

SM Accademy di lengkapi dengan fasilitas kelas atas, seperti lift untuk memudahkan pelajarnya, dan setiap siswa menggunakan tab sebagai alat pembelajaran. Tidak ada lagi buku sekalin buku cetak untuk menambah ilmu serta fasilitas internet.

SM Accedemy adalah sekolah bergengsi sekaligus terbaik di America nomor 3. Tidak hanya orang America saja yang sekolah disini, namun rata rata yang bersekolah disini adalah orang Korea.

“Oppa selalu saja berbohong, apa yang kau rencanakan, eoh?” Kyuhyun menoleh, menatap raut serius yang di berikan Seohyun. Ia terkekeh geli, “Hey Sweety, just calm down. Tidak ada maksud apapun. Aku hanya ingin Changmin hyung membagi peluru nya dengan ku, hehe” Seohyun memutar bola mata nya. “Oppa tidak akan membuat Vict eonnie marah lagi kan? Oppa tahu sendiri, bagi ku Victoria eonnie adalah pengganti sosok seorang ibu.” Kyuhyun tercenung. Mata nya memandang kosong kearah lantai sekolah, “Aku…. juga sama. Noona adalah sosok seorang ibu bagiku, dia menjaga kita dengan baik, bukan begitu?” Seohyun mengangguk, “Huumh, so, don’t make her angry because of you, got it?” Kyuhyun tersenyum, di kecup nya kening Seohyun sekilas, “Got it, sweety. See you~”

Seohyun hanya menatap datar kearah punggung Kyuhyun. Selalu saja seenak nya mencium dirinya di tempat umum. Ini bukan pertama kali ya Kyuhyun mencium kening nya, itu sudah biasa. Well, bukan hanya ciuman di kening saja yang ia dapatkan. Lelaki itu selalu saja memberikan nya sebuah kejutan kecil tidak terduga.

“Sialan kau, Cho Kyuhyun!” gumam nya setengah kesal, “Lihat saja nanti, aku akan balas dendam!”

Kantin SM Accademy pun berbeda dari yang lain.

Kantin SM Accademy berupa per-ruangan. Dalam satu ruangan bermuatan 1-10 siswa. Jadi, mereka hanya tinggal menekan sebuah tombol dan pelayan akan datang. Tidak mengherankan jika biaya masuk nya pun begitu mahal, setera dengan fasilitas yang ada.

Semua ruangan sama, namun yang berbeda hanyalah satu ruangan, di ujung lorong kantin, terdapat sebuah ruangan. Well, di depan nya ruangan itu sama dengan ruangan yang lain. Namun ketika di dalam nya, jangan bertanya. Tidak ada seorang pun yang tahu kecuali pihak sekolah dan beberapa pelayan khusus, itupun mereka adalah spy handal.

Joon Hee dan Donghae sudah mengatur semua kebutuhan khusus untuk mereka. sesuai dengan permintaan kedua orang tua mereka sebelum meninggal.

Victoria, Changmin, dan Seohyun berjalan menuju ruangan privasi mereka,”As always, dia selalu saja terlambat untuk berkumpul,” Changmin mendengus sebal, Victoria berdecak, “Aku jamin, ia mungkin tidak akan datang saat ini. Hufft~”

Seohyun memutar bola mata nya, “Yasudah, biarkan saja dia sendiri, eonnie. Kau membawa kunci nya?” Victoria menunjukan kunci khusus ruangan mereka, “Selalu ku bawa.”

Banyak murid yang berbisik ketika mereka melintasi lorong, namun mereka tidak peduli sama sekali.

“Ah, lihat perempuan junior high school itu. ia tenar karena numpang nama pada ‘geng’ top 3 di senior high school.” Seohyun memutar bola mata, ia mengangkat bahu tidak peduli.

“Dua pangeran, jika Victoria ratu nya, dia sok berlagak menjadi princess nya.” Changmin mendengus, selalu saja gossip tidak benar tentang mereka. sebenar nya apa salah mereka, hah?

“Kyuhyun tidak bersama mereka? ah, too bad.”

“Aku kok lebih penasaran ke ruangan makan mereka ya? Kemarin sore aku melihat ruangan makan mereka, dan kau tahu…. itu terlihat begitu mewah!” ketiga nya terhenti sejenak. Victoria menatap tajam, ia berjalan mendekat. Tangan nya langsung mencegkram erat kerah pakaian teman sekelas nya, “Ulangi lagi, Shina!”

“Ap—apa?” ia tergagap, Victoria tersenyum sinis. “Ulangi lagi, atau aku akan membunuh mu?!”

Cklek!

Ruangan di ujung lorong terbuka dengan sendirinya, dua orang dengan mengenakan seragam khas pelayan itu datang menghampiri. Beberapa murid banyak yang terkejut. Masalah nya, hanya murid yang memegang kunci kantin, tapi ini?!

Dan siapa mereka? mereka bahkan tidak pernah melihat pelayan itu sebelum nya. pekerja baru?

“Nona Song, tuan Shim, dan nona Seo. Silahkan masuk ke dalam ruangan, kami sudah menyiapkan makanan untuk anda semua.” Ucap salah seorang pelayan,

Salah seorang pelayan yang lain menatap tajam kearah perempuan yang masih di bawah tekanan ucapan Victoria, “Untuk urusan anda dengan nona Kim Shina, akan kami bereskan.” Victoria langsung melepaskan cengkraman nya dengan kasar, ia berdecih sebal. “Kau urus dia, kalau bisa kau bunuh juga dia!” gumam nya dengan penuh amarah. Changmin menggeleng, “Victoria Song!” Victoria menoleh kearah Changmin, ia menghela nafas ketika melihat tatapan tajam yang di berikan oleh Changmin.

“Jangan! Bebaskan saja dia,” kemudian ia memberikan tatapan tajam nya kepada Seohyun, “Kau panggilah si setan tukang tidur itu.” Seohyun mengangguk, “Tolong siapkan American Expresso nya satu dan juice jambu nya satu. Untuk ku dan Kyuhyun oppa” Pelayan itu mengangguk, “Baik nona Seo, kami akan menjalankan perintah anda.”

Seohyun bergegas meninggalkan tempat terkutuk itu, ia langsung memasang headset ketika banyak para murid yang menatap nya dengan tatapan penuh menyelidik, atau menilai. Entahlah, tidak bisa diartikan.

Setelah Victoria dan Changmin masuk kedalam ruangan, pelayan tadi menatap tajam. “Sebaik nya anda menjauh dari tuan dan nona kami. Atau anda akan tahu sendiri akibat nya.” ucap pelayan itu dengan tenang namun tegas. Nada nya seolah mengatakan jika ia akan melakukan seperti yang Victoria katakan, membunuh bukanlah hal sulit bagi mereka berdua, apalagi mereka berdua adalah spy.

“Well, please have a nice day and forget about the problem. Have a good lunch!” pelayan itu kembali pada ujung lorong, membuka pintu itu dan kembali menutupnya dengan cepat.

Shina mendesis sebal, “Mereka bahkan di perlakukan bak putri dan pangeran di kerajaan!”

Ting!

Lift berhenti di lantai tiga, Seohyun segera berlari menuju kelas tempat di mana Kyuhyun tinggal. Ia sedikit berlari kecil.

ia sudah berada di ambang pintu, sebelah alis nya terangkat sebelah.

Disana, ada Kyuhyun yang tengah menulis—entah mengerjakan apa, dengan di kelilingi banyak perempuan sambil berbicara tidak jelas. Seohyun melirik kearah papan tulis, kening nya mengerut. Ia mulai melangkah masuk ke dalam kelas.

Dengan langkah hening, Seohyun mendekati gerombolan perempuan itu, di tarik nya sebuah kursi yang membuat suara gaduh, para gadis mulai menoleh sambil menepi ketika Seohyun menyeret kursi itu ke depan meja Kyuhyun. Ia tidak memperdulikan tatapan mematikan dari mereka.

“Eoh, belum selesai? Mengerjakan apa? Sayang sekali, hari ini kau ketinggalan topik seru.” Kyuhyun masih menulis, namun ia mendengarkan. “Kau tidak melihat nya, sweety? Topik seru apa?” tanya nya, masih dengan menulis di papan tulis. Banyak dari perempuan itu memutuskan untuk membubarkan diri.

“Kau mengerjakan tugas dari Miss Froks? Ckck, kebiasaan mu tidur ya di kelas miss killer satu itu.” Seohyun seolah mencari topik pembicaraan lain,  Kyuhyun mengangkat bahu, “Aku tidak peduli, dan aku tidak takut dengan siapapun.” Seohyun terkekeh, membuat perempuan itu tampak semakin cantik. “Kau sering tertidur juga kan?” Kyuhyun melotot sejenak, ia mendengus. “Dari mana kau tahu?”

“Aku harus mengumpulakan tugas miss Forks ke kelas mu, and i see you.” Kyuhyun mendengus kesal ketika menyadari sesuatu, ia hampir menyelesaikan tulisan nya. “Kau tadi mengatakan topik seru kan? Apa topik nya?” Kyuhyun mulai meregangkan tangan nya yang lelah, ia tutup buku Fisika nya. “So… what?”

Seohyun mengangkat bahu, “Aku yakin kau akan menyesal,”

“Ayolah, jangan membuatku penasaran.” Seohyun menyeringai, “Eonnie get mad with Shina Kim. She already make our mom angry.” Kyuhyun terbelalak, “Apa? Wow! Aku harus melihatnya!” Seohyun menahan lengan Kyuhyun dengan begitu kuat, “Kau sudah ketinggalan kereta, oppa. Sudah beberapa menit yang lalu.”

“Aaiishsh~” kemudian Kyuhyun menarik tangan Seohyun, “Ayo cepat, aku sudah lapar.” Seohyun memutar bola mata nya, “Oppa tidak lihat ada perempuan genit menghampiri?”

“Eoh?” Kyuhyun menatap tidak mengerti kearah Seohyun, sebelum kemudian ia melirik heran kearah salah seorang teman perempuan sekelas nya.

“Serin?” perempuan itu tersenyum lebar, ia memberikan coklat untuk Kyuhyun. “Ini untuk mu, oppa.” Kyuhyun menerima coklat itu, “Oh oke, terima kasih.” Seohyun memasang wajah masam nya, ia memutar bola mata nya ketika Serin menatap nya dengan penuh kemenangan. Lalu apa hubungannya dengan dirinya? Apa karena diri nya terlalu dekat dengan Kyuhyun? Ayolah, ia dan Kyuhyun sudah bersama sejak kecil, tidak bisa di pisahkan kan?

“Ini untukmu, Seohyun. Ambil saja,” Seohyun terkekeh, ia langsung mendekat kearah Kyuhyun. Ia mendekatkan bibir nya pada telinga Kyuhyun, “time for balas dendam?”

“Apa?” Kyuhyun menatap Seohyun dengan heran, sebelum kemudian ia mendapatkan sebuah kecupan manis di pipi nya. “Terima kasih untuk coklat nya, oppa.” Kyuhyun masih terpaku di tempat, Seohyun berhenti tepat di ambang pintu kelas Kyuhyun, “Oppa, kau lapar atau tidak?”

Kyuhyun mengerjap, ia tersenyum kecil. “Ah, ayo cepat!”

“Dari mana saja baru datang?! Lihat, steak nya hampir dingin kalau para pelayan tidak kembali menghangatkan nya!” Changmin terus mengomel kesal, ia merajuk sebal. Kyuhyun nampak tidak peduli, ia duduk begitu saja di sofa bersama Seohyun. Sedangkan Changmin dan Victoria duduk di meja makan.

“Bukan urusan mu, hyung.” Changmin medesis sebal, “Sialan kau, Cho Kyuhyun!”

“Ku dengar dari Seohyunnie, noona bertengkar dengan si kaya Shina?” Victoria mendesis sebal, “Kau sebenar nya mau memuja Shina atau mengejek nya dengan kata ‘kaya’ mu?”

“Jawab saja, kelihatanya seru sekali.” Changmin mengangguk, ia mulai meminum orange juice nya. “Seharusnya ku biarkan Victoria membunuh Shina kali ya?” Seohyun, Victoria, dan Kyuhyun terkekeh.

Kyuhyun menyeruput ekspresso coffe nya. “Kau nakal,” ucap nya, Seohyun yang mengerti kemana arah pembicaraan hanya mendelik sebal.

“Hey, siapa yang mengajariku?!” Kyuhyun berdecak, “Itu tidak adil. Kau harus nya mengikuti peraturanku!”

“Aku tidak mau, aku berhak memberontak dari peraturan kolot mu! Toh, salahkan dirimu sendiri yang membuat peraturan menyebalkan itu.”

“Di peraturan itu sudah jelas, hanya aku yang boleh melakukan nya di depan umum.” Seohyun memakan steak nya, “Terserahlah, kan sudah ku bilang. balas dendam!”

Victoria dan Changmin mendengus sebal, “Sebenar nya apa yang kalian bicarakan?! Berisik sekali!”

Seohyun menyedot juice jambu nya. “Oh, hanya membahas peraturan kolot yang di buat Kyuhyun oppa”

Changmin dan Victoria saling menatap, sedangkan Kyuhyun tampak mendesis sebal. “Kau tahu itu rahasia kita berdua!” Seohyun menatap Kyuhyun dengan senyum kikuk nya yang aneh.

Peraturan apa?

Kyuhyun memutar bola mata nya, “Kan sudah ku bilang, its none of your bussiness!” gumam nya setengah kesal. Ia menyandarkan punggung lelahnya pada sofa. Changmin mengangkat bahu, “Well, terserahlah.”

“Kalian mencurigakan,”

“Tidak kok eonnie, dia memang membuat perturan kolot tentang ini dan itu,”

“tentang apa?” Seohyun mendesis lelah, ia selalu saja salah berbicara. “Mengaku saja, percuma berdusta.” Sambung Changmin.

Kyuhyun membuka mata nya yang awalnya terpejam. “About eerr—kiss?”

Detik selanjut nya Kyuhyun harus rela wajah nya terkena lemparan bantal dari Victoria. “Sialan kau! Sudah berapa lama kau mengotori pikiran polos Seohyunnie, eoh?” Kyuhyun meringis sebal, “Empat tahun yang lalu,” kali ini Changmin menyemburkan teh hangat nya. “Apa?!” kejut nya,

“Kau sudah gila!” teriak Victoria, saking terkejut nya. ia menggeleng tidak percaya. Kyuhyun mengangkat bahu, “Hey, hey. Its America, a free country.”

“Whatever!” gumam kedua nya. Sudah mulai lelah dengan kelakuan adik mereka.

Seohyun melirik jam dinding, “Its about time, eonnie. Hurry up.”

Dalam lorong yang gelap itu, seorang pria berlari dengan kencang. Ia menampilkan raut sebal nya ketika di pintu darurat terdapat dua orang penjaga. Ia melangkah pelan. Detik berikut nya, ia memukul keras pada bagian titik leher yang membuat kedua nya pingsan.

Ia kembali meletakan kedua orang itu, diambil nya salah satu pakaian hitam mereka. “Oh Sehun! Berhenti kau penghianat!” lelaki itu melirik panik kearah belakang nya. ia bergegas memakai jas hitam itu dan kembali berlari dengan sekuat tenaga.

Sampai kapan pun, ia tidak akan sudi menjadi anggota YG.

Dulu, ia adalah salah satu anggota OASI yang di tahan karena gagal dalam misi. Ia di paksa menjadi anggota YG demi mengetahui tentang OASI lebih dalam. Ia memang mengatakan nya, namun tidak semua yang di katakan adalah benar. Banyak diantara apa yang di katakan nya salah.

Dan sekarang, ia sudah mencapai pada batas kesabaran nya dengan YG. Demi tuhan dia tidak betah berada di YG dengan segudang aktivitas kejahatan nya.

Sehun terengah ketika ia sudah berada di luar pagar markas YG, “Hah… hah… sialan! Yang tadi itu hampir saja.”

“TUTUP GERBANG NYA! OH SEHUN MENGHIANATI YG! CEPAT TUTUP GERBANG NYA!!” teriakan dari speaker itu terdengar. Sehun menyeringai, “Sayang sekali, aku sudah keluar dari gerbang. Haha, dasar YG bodoh!” dengan cepat, ia kembali berlari menjauh. Ia harus menemui seseorang, harus!

Ia mendapatkan informasi penting.

Di ambil nya ponsel nya, ia menghubungi seseorang, “Hallo, tuan Lee? Ini aku, kode name Oh telah kembali.”

13 thoughts on “THE HUNTERS 2

  1. Lcu bgt sih aksi mrk… Seokyu yg trlht err… Hihi
    Kyu mngmbil ksemptan z eoh…main kiss z…hihi
    Vic n changmin yg sllu adu mlut..kkk
    Cpt lah dwsa agr xlyn cpt mnumpas kjhtn

    Like

  2. si cuyun main nyosor aja cium kening juyun :v pan si juyun jdi liar nyium pipi lu cuyun *apa hubungan nya?* :3
    next saeng 🙂

    Like

leave a comment^^