DOOPLEGANGER ~WHEN I FEEL~

d96e0209dd08676611b988a89a0b3e5b

Author        : Akira Cho

Title            : Doopleganger ~ When I Feel~

Category    :romance

Cast            :Kyuhyun, Seohyun, etc

Note            : annyeong yeorobun 😀 😀.. long tim e no see me.. kalian apa kabar? Ada yang kangen aku tidak? Heheheheh… maaf ya baru nongol setelah sekian lama hiatus. Padahal bilangnya mau sering update. Apalah daya kalah sama yang kuasa ekekekkeek XD XD…

 

Banyak sekali hal yang membuat aku tiba – tiba sulit nulis lagi. Buntu ide iya, waktu luang yang jarang iya.. aku bahkan jarang nyentuh facebook selama ini. Apa mau dikata dah..  aku gak janji lagi.. tapi aku usahakan. Aku bawa series doopleganger.. sebenernya ngandang udah dua bulan nih file. Tapi ya itu.. malas nglanjut.. maafkan aku ya…

 

Aku nggak akan galak lagi. Silent readers silakan.. aku udah jadi silent author selama beberapa bulan pada banyak yang bingung kan.. *hahahahsokpede* intinya saling menguntungkan aja.. aku masih sama..

 

Typonya masya allah. Aku terlalu fokus nulis ff lain adi doopleganger kali ini kurang panjang. Nikmati aja yaa…

 

HAPPY READING

 

        Memandangnya.. setidaknya aku bisa tahu bahwa aku akan tetap baik – baik saja

 

Setelah kepergian ibu Marcuss, Seohyun merasakan perasaan yang tidak biasa dalam hatinya. Bagaimana sifat ibu Marcuss, senyumnya dan bahkan caranya memperlakukan Seohyun. Semua itu mengingatkannya pada mendiang ibunya. Ibunya juga seperti itu. Andai saja ibunya masih hidup.

 

“apa kau tidak ada pekerjaan selain melamun heum.” Tanya Marcuss datar.  Seohyun tersadar lalu menegakkan kedua bahunya. Memandang ke arah Marcuss jengah.

 

“apa kau tidak ada pekerjaan? Aku bosan berdiam diri terus disini.” Tanya Seohyun malas. Marcuss terlihat berpikir.

 

“bagaimana kalau kita pergi berkencan? Bukankah kita sepasang kekasih?” Tanya  Marcuss geli. Seohyun mendengus kesal.

 

“lupakan! Kau selalu membuatku mengingat betapa sialnya aku bertemu denganmu.” Marcuss tertawa keras. Seohyun berbeda. Gadis ini tidak seperti kebanyakan gadis lainnya yang Marcuss kenal. Seohyun tidak suka berbicara tentang hubungan mereka yang aneh dan terkesan mendadak. Berbeda dengan Marcuss. Pria itu benar – benar pandai menikmati keadaan. Walau kelainan yang ia derita membuatnya sangat yakin tidak akan pernah jatuh ke dalam pesona gadis Asia ini.

 

“aku ingin pulang, kau mau ikut denganku?” Tanya Marcuss santai. Pria itu mengambil mantel coklat yang tergantung di gantungan pakaian dekat pintu.

 

“kenapa kau selalu membawaku ke tempat yang tidak terduga hah? Kau mau mengenalkanku sebagai calon istrimu begitu. Astaga dimana otakmu Marcuss?” Tanya Seohyun lelah. Marcuss tidak peduli. Dengan cepat ia menarik lengan Seohyun agar segera mengikutinya keluar.

 

“dasar tidak tahu diri sudah ditolong tidak mau bersikap baik padaku.” Gerutu Marcuss. Akhirnya Seohyun pasrah dengan pria pemaksa ini. Ia tidak sempat membawa apapun bahkan ponselnya saja tidak ia bawa. Sekarang hidupnya memang bergantung pada pria itu.

 

DOOPLEGANGER

 

        Marcuss benar – benar membawa Seohyun ke rumahnya. Setelah tadi pagi mereka bahkan sudah bertemu dengan ibu pria itu. Marcuss justru membawanya pulang ke rumah. Entah apa yang akan terjadi nanti Seohyun benar – benar pusing hanya untuk memikirkannya.

 

Satu hal lagi yang membuat Seohyun tidak mengerti pada pria ini. Sejak keluar dari apartemen pria ini. Tautan tangan mereka benar – benar tak terlepas sedetikpun. Seohyun selalu berusaha melepasnya namun sialnya Marcuss selalu menggenggamnya begitu erat. Seolah – olah mereka benar – benar ada hubungan serius. Hubungan serius? Seohyun tersenyum miris dalam hati.

 

Ia sadar hati dan otaknya sama sekali tidak sejalan. Meski otaknya menolak mentah – mentah perlakuan Marcuss kepadanya. Namun hatinya tak benar – benar menolak. Ia senang berada disisi pria pemaksa nan egois ini. Pria yang sulit berbagi ranjang dengannya. Namun diam – diam memindahkannya. Pria yang wajahnya… benar – benar wajah Cho Kyuhyun.

 

Hatinya nyeri sekali mengingat itu. Tanpa sadar tangan yang digenggam Marcuss itu menggenggam tangan Marcuss balik lebih erat. Marcuss dapat merasakannya. Meski Seohyun enggan menoleh padanya saat dimobil. Gadis itu memilih duduk diam menatap jalanan Paris yang basah karena gerimis semalam.

 

“kau baik – baik saja?” Tanya Marcuss sedikit cemas. Biasanya gadis itu akan berisik seperti burung bangau. Mengomentari dengan ketus apa yang dilakukan Marcuss padanya. Tapi kali ini gadis ini diam saja.

 

“lakukan apapun yang kau mau Marcuss, aku akan menuruti segalanya yang kau inginkan.” Ucap Seohyun dengan nada lelah yang tak kentara. Marcuss memilih menghentikan mobilnya ditepi jalan dan memegang wajah Seohyun agar menatapnya. Marcuss dapat melihat raut luka diwajah cantiknya.

 

“apa aku sudah menyakitimu?” tanpa sadar Marcuss berucap begitu lembut pada gadis itu. Sesuatu yang jarang Marcuss lakukan pada seorang gadis.mungkin hamper tidak pernah.

 

“tidak, kupikir kau benar. Selesaikanlah apa yang sudah kau  mulai dan aku akan ikut dalam permainanmu.” Jawab Seohyun tanpa melihat ke arah  Marcuss. Ia tahu tingkahnya sudah seperti jalang sialan. Tapi peduli apa Marcuss akan hal itu. Bukankah dia gay, dia tak akan peduli kan pada perasaannya?

 

“baiklah, mari kita selesaikan semua yang sudah kita mulai.” Marcuss mengakhiri percakapan lalu menyalakan mesin mobil dan melaju kembali. Ia tidak tahu jika gadis disampingnya tengah menangis dalam diam.

 

DOOPLEGANGER

 

        Donghae terus memikirkan Seohyun. Bagaimanapun juga dialah yang membesarkan Seohyun, memberikan kasih sayang dan cinta layaknya keluarga pada gadis itu. Donghae juga yang berperan sebagai orang tua bagi Seohyun. Jadi wajar bukan jika dia mencemaskan Seohyun berlebih.

 

Yoona, istri Donghae terus mengamati suaminya. Ia tahu suaminya tengah gelisah karena memikirkan Seohyun. Tidak ada sedikitpun rasa cemburu dihatinya karena suaminya lebih mementingkan gadis itu daripada dia sendiri. Ia dan Donghae tahu bahwa Seohyun sudah seperti anak mereka. Sudah beberapa hari ini Donghae terus murung dan tidak mood melakukan apapun.

 

Dengan perlahan Yoona mendekat kea rah suaminya yang tengah duduk di balkon sambil melamun. Ia peluk suaminya dari belakang dengan lembut.sesuatu yang sudah sering ia lakukan.

 

“diluar dingin oppa, oppa tidak mau masuk?” Tanya Yoona pelan. Donghae menggeleng sambil membawa Yoona dalam pangkuannya. Ia memeluk istrinya untuk meredakan rasa gelisah yang terus – menerus menggerogoti hatinya.

 

“apa Jaehyun sudah tidur?” Tanya Donghae lirih. Yoona mengangguk.

 

“aku merindukan Seohyun oppa, apa kita menyusul saja ke Prancis?” saran Yoona sambil menatap suaminya. DOnghae tertegun namun sedetik kemudian ia menggeleng. Yoona menaikkan alisnya tidak paham.

 

“tidak sayang, kau belum sembuh. Oppa tidak akan bepergian kemanapun. Jaehyun juga harus sekolah.” Sanggah Donghae. Yoona menunduk. Enam bulan yang lalu dokter menyatakan Yoona mengidap kanker rahim stadium dua. Meski tergolong masih awal Yoona tetap memerlukan perawatan intensif untuk kesembuhannya.

 

“maafkan aku oppa, karena aku kau-

 

“sshhh,, apa yang sedang kau bicarakan sayang? Jangan meminta maaf eo. Kau istri dan ibu dari anakku. Wajar aku sangat mengkhawatirkanmu bukan? Aku bisa menghubungi Seohyun lagi nanti. Kajja kita tidur tuan putri” Donghae menggendong Yoona menuju kamar. Yoona sangat bersyukur memiliki suami seperti Donghae. Meski terlihat kasar dan angkuh, Donghae adalah tipikal pria setia dan sangat mementingkan keluarga.

 

“oppa?”

 

“ya sayang..”

 

“menurutmu apakah Seohyun sudah melupakan Cho Kyuhyun?”Tanya Yoona hati – hati. Topik Kyuhyun dan Seohyun termasuk topic yang sensitive untuk dibahas. Donghae menghela nafas lelah dan memejamkan matanya. Ia memilih memeluk Yoona dengan erat.

 

“entahlah, aku tidak tahu. Aku selalu berdoa pada Tuhan semoga gadis kesayanganku mendapatkan pengganti yang lebih baik dari Cho Kyuhyun.” Ucapnya benar – benar tulus. Yoona memeluk suaminya dengan sayang.

 

“iya oppa, semoga saja.”

 

DOOPLEGANGER

 

        Seohyun merasa sangat senang ada dirumah besar keluarga Angelo. Bukan karena dirinya matrealistis atau apa. Seohyun sangat suka dengan anak kecil. Dulu waktu masih dikorea. Ia lebih sering menghabiskan waktunya bermain bersama Jaehyun dirumah daripada menghabiskan waktu diluar rumah. Dan sekarang Marcuss mengenalkannya pada anak dari kakak perempuannya yang bernama Issabel. Ia bersyukur karena Krystal selalu saja merecokinya untuk belajar bahasa prancis meski ia selalu marah – marah.

 

“kakak.. apakah kakak pacar om Marcuss?” Tanya Issabel dengan wajah polosnya. Seohyun membeku, hei bagaimana bisa anak berumur tujuh tahun menanyakan hal itu padanya? Marcuss menoleh ketika mendengar pertanyaan Issabel dirasa mengganggunya. Belum sempat Marcuss menjawab Seohyun sudah lebih dulu menyahut.

 

“eem, bagaimana menurutmu Issabel, apakah aku cocok dengan om Marcuss?” Tanya Seohyun dengan wajah yang sangat bahagia. Marcuss merasa aneh melihat wajah itu.

 

“kakak terlalu cantik untuk Om Marcuss yang galak dan menyebalkan. Lihat saja dia selalu menggerutu saat mama menyuruhnya menjemputku pulang sekolah.” Tutur Issabel panjang lebar. Marcuss memelotokan matanya menatap Issabel yang justru tengah tertawa sengit padanya.

 

“hahaha, benarkah? Mungkin Om Marcuss sedang sibuk dan tidak ingin diganggu?” jawab Seohyun. Issabel menggeleng.

 

“Om Marcuss memang menyebalkan dari lahir kakak. Sebaiknya kakak berhati – hati. Bahkan aku sering sekali melihat mama dan Om Marcuss bertengkar. Mama bilang Om Marcuss pria paling menyebalkan yang ada didunia ini. Tapi kupikir bukankah mama dan Om Marcuss adik kakak ya?” Seohyun tersenyum mendengar celotehan gadis kecil itu. Ia sangat senang bersama Seohyun sepertinya. Sampai – sampai ia berani mengatakan segala sesuatunya dengan begitu jujur. Seohyun menatap Marcuss yang tengah asik memainkan games diponselnya.

 

~~~

 

“kita tinggal disini saja.” Ucap Marcuss pada Seohyun. Seohyun terdiam karena ia tahu Marcuss masih akan melanjutkan perkataannya.

 

“aku tidak bisa tinggal di apartemen hanya berdua denganmu. Tidak, karena itu adalah privasiku. Aku tidak suka orang lain ada disana. Tak terkecuali denganmu.” Seohyun memutar bola matanya jengah. Sampai kapan pria ini akan  bersikap angkuh seperti itu? Ia benar – benar tak mengerti.

 

“kau akan membuat semua orang semakin salah paham jika aku tinggal disini Marcuss.” Sela Seohyun.

 

“aku bisa tinggal dihotel.”

 

“NO!!!” ucap Marcuss begitu keras. Membuat Seohyun langsung ketakutan dan menjauh. Ia belum pernah dibentak sekeras itu. Hanya sekali saat Donghae benar – benar marah padanya karna ia pulang malam. Marcuss menghela nafas kasar.

 

“aku tidak akan mungkin membiarkanmu tinggal sendirian sedangkan media sedang gencar mencari tahu siapa dirimu. Please menurutlah padaku. Aku tidak akan berbuat kasar padamu.” Ucapan Marcuss mulai melembut. Seohyun mendongak dan mendapati pria bermata biru ini tersenyum lembut padanya. Ia luluh dan akhirnya mengangguk.

 

“bagus,, aku akan menelpon seseorang untuk mengambil barang – barangmu di apartemenku.” Seohyun hanya mengiyakan ucapan Marcuss dengan anggukan. Ia masih takut untuk berbicara sepatah katapun dengan pria ini. Takut salah dan takut Marcuss membentaknya.

 

 

Marcuss mulai beranjak ketika ponsel Seohyun mulai berdering. Ia berhenti sejenak saat Seohyun sedang mengangkat panggilan itu. Tiba – tiba saja ada setitik rasa keingintahuan tentang penelepon itu.

 

“Ya Krys..” Marcuss bersyukur karena Seohyun menggunakan bahasa inggris. Tidak seperti kemarin.

 

“apa kau belum akan pulang dalam waktu dekat. Setidaknya hubungi oppamu di Korea. Dia begitu mengkhawatirkanmu.” Seohyun mendesah lirih sambil memejamkan mata.

 

“aku tidak tau akan pulang kapan Krys, tapi aku pasti akan menghubungi oppa.”

 

“kau tinggal dimana sekarang?”

 

“Aku? Emm, aku tinggal di… rumah Marcuss.” Jawab Seohyun takut – takut. Ia dapat mendengar nada suara Krystal berubah lelah. Tiba – tiba saja wajahnya berubah sedih. Pasti Krystal berpikir tentang ia yang menyamakan Kyuhyun dengan pria bermata biru itu.

 

“dia bukan Kyuhyun hyun. Sadarlah Kyuhyun sudah tiada.” Ucapan Krystal memukul jantungnya dengan begitu dalam. Ia menatap Marcuss tepat kedua matanya. Ia tahu Marcuss bukan Kyuhyun. Dan Kyuhyun bukanlah Marcuss ia sangat sadar hal itu. Namun saat Krystal mengatakannya sekali lagi. Rasanya sangat sakit. Sakit hingga membuatnya tidak tahu harus berbuat apa.

 

“aku mengerti.” Seohyun menutup ponselnya sepihak. Tak peduli bahwa mungkin Krystal akan marah padanya. Marcuss masih memandangnya. Tapi ia tidak peduli. Ia memilih mematikan ponselnya dengan melepas baterainya. Dan memilih meninggalkan rumah itu.

 

DOOPLEGANGER

 

        Seohyun tidak benar – benar meninggalkan rumah itu. Ia memilih pergi ke sebuah taman samping rumah. Menikmati pemandangan musim gugur dengan pakaian tipisnya. Ia dapat merasakan terpaan angin yang menusuk pori – pori kulitnya. Setidaknya rasa dingin ini dapat mengalihkan pikirannya dari rasa sakit itu. Ia memejamkan matanya sejenak sesaat sebelum ia membuka mata dan melihat Cho Kyuhyun sedang tersenyum padanya. Cho Kyuhyun?

 

“disini dingin, masuk saja.” Ucap Kyuhyun dengan senyuman indah yang terpatri pada wajah tampannya. Seohyun menggeleng pelan.

 

“tidak, aku masih ingin disini. Rasanya sejuk.” Ucap Seohyun jujur. Meski ia merasa dingin tapi memang ia masih ingin menikmati itu.

 

“kau pasti akan baik – baik saja hyun. Percayalah.” Ucapan Kyuhyun benar – benar membuat Seohyun terpana dan hanya bisa menatapnya. Yang ditatap justru tersenyum lembut padanya. Matanya berkaca – kaca, bisakah dia baik – baik saja? Ia bahkan tidak bisa yakin pada dirinya sendiri.

 

“apakah aku bisa? Kenapa rasanya sulit Kyuhyun? Aku tidak yakin dengan diriku sendiri.” Kyuhyun menggeleng.

 

“kau pasti bisa, kau harus bisa hyun. Jangan terpuruk karena aku. Bangkitlah dan mulai kehidupanmu dengan baik tanpaku” Seohyun menggeleng sambil berurai air mata. Ia membekap mulutnya sendiri untuk menahan isakannya yang semakin keras.

 

“tidak, aku tidak akan bisa.. jangan tinggalkan aku Kyuhyun.. kumohon jangan.. jangan pergi.” Bayangan Kyuhyun lama – kelamaan hilang diterpa angin dan dedaunan musim gugur. Seohyun menyembunyikan wajahnya dikedua lututnya dan terisak lirih. Saat Marcuss keluar rumah untuk mencari Seohyun ia terkejut melihat gadis itu menekuk kedua lututnya dan menangis. Ia segera menghampiri Seohyun.

 

Ia menyentuh pelan bahu Seohyun dan gadis itu mendongak. Ia dapat melihat lelehan air mata membasahi kedua pipinya. Belum sempat Marcuss berucap Seohyun sudah memeluknya begitu erat sambil menangis. Isakan lirih itu terdengar memilukan di telinganya. Tanpa Marcuss sadari tangannya mengusap lembut punggung gadis itu berusaha menenangkannya.

 

 

“tenanglah, semua akan baik – baik saja. Aku akan melindungimu.” Seohyun berharap ia dapat mempercayai ucapan pria bermata biru itu.

 

Setelah beberapa saat Seohyun sudah lebih tenang meski Marcuss belum sama sekali melepas pelukannya. Seohyun merasa aman ada didekatnya. Perasaan baru yang tak dapat ia jelaskn dengan akal sehatnya sendiri. Ia tidak tahu kenapa selalu Marcuss yang memeluknya ketika ia membutuhkan sandaran. Kenapa harus pria dengan wajah Kyuhyun?

 

“kau sudah lebih baik? Disini dingin ayo masuk.”ajak Marcuss lembut. Seohyun menatap Marcuss dengan tatapan menilai. Ini Marcuss, sekali lagi ia berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri. Marcuss bukanlah pria itu.

 

“kenapa kau selalu menangis heum? Apa kau sangat terbebani dengan semua yang ku lakukan?” Tanya Marcuss penasaran. Seohyun menunduk.

 

“sepertinya iya kau diam berarti jawabannya iya kan. Hah mau bagaimana lagi mau tidak mau kita tak bisa mundur lagi bukan.” Seohyun memandangnya sengit. Jelas dia Marcuss. Pria yang selalu memikirkan hidupnya sendiri tanpa peduli pada situasi orang lain.

 

“tidak, aku hanya acting.” Jawaban yang sangat tidak masuk akal. Marcuss tertawa begitu keras dengan jawaban bohong Seohyun. Mau tidak mau Seohyun pun tersenyum melihat tawa Marcuss.

 

“jadi kau hanya acting?” Tanya Marcuss memastikan. Seohyun mengangguk seperti anak kecil. Dan entah mengapa ada rasa dihati Marcuss untuk melindungi gadis itu lebih baik lagi. Ia tersenyum lembut dan melepas jaketnya.

 

“pakailah. Kau bisa kedinginan.” Gumam Marcuss dan memakaikan jaketnya pada Seohyun. Seohyun tersenyum kecil. Meski sakit tapi ia tahu memandang Marcuss sudah menjadi obat ampuh baginya.

 

“masuk sekarang?” akhirnya Seohyun mau dan mereka masuk ke rumah bersama. Meski Marcuss gay tapi Seohyun tahu Marcuss tidak benar – benar menjauhi wanita seperti dalam benaknya. Walaupun mulut pria itu bagai sebilah pisau tajam.

 

 

DOOPLEGANGER

 

        Seorang pria dengan balutan pakaian kasual dan kacamata hitam tampak sedang menggeret kopernya pelan. Dia baru saja mendarat di Banda ra Charless de Gaulle setelah beberapa hari yang lalu pergi ke Jerman untuk urusan pekerjaan. ia mendesah. Kemana pria itu? Ia memilih duduk diruang tunggu sambil mendengarkan music melalui earphonenya. Akhir – akhir ini ia begitu menyukai lagu Stitches dari Shawn Mendes. Bibirnya bergerak mengikuti lirik lagu.

 

“and now that I am without your kisses I’ll be needing stitches.” Kepalanya mengangguk – ngangguk kecil sebelum sebuah pukulan ringan menyapa bahunya dan ia terjingkat karena terkejut.

 

“kenapa cepat sekali. Belum ada jam tiga. Padahal aku baru keluar sejak jam dua tadi.” Cibir pria itu sambil melepas kacamatanya. Pria yang baru datang itu Marcuss, dia terkekeh pelan melihat sahabatnya tengah menyindirnya.

 

“pardon Jasper, aku terlalu sibuk akhir – akhir ini.” Marcuss membantu sahabatnya membawa kopernya.

 

“kau tahu Marc, aku merasa kau aneh. Wajahmu.. kenapa begitu ceria? Biasanya kau selalu saja bersungut – sungut saat aku menyuruhmu.” Tanya Jasper sambil memandang aneh kea rah Marcuss. Marcuss segera memukul bahu Jasper kencang.

 

“itu karena kau selalu menghubungiku disaat aku memiliki pekerjaan penting bodoh! Saat ini aku sedang free.” Kilah Marcuss. Jasper hanya mengangguk.

 

“bagaimana Jerman?” Tanya Marcuss ketika mereka sudah berada dalam mobil.

 

“sangat membosankan. Mendatangi rapat, bekerja sampai larut ahh kepalaku serasa pecah. Tidak ada gadis cantik yang bisa menyenangkan mataku.” Jawab Jasper ringan. Marcuss jelas tahu bagaimana sifat Jasper. Pria blasteran Jerman – Prancis ini benar – benar cassanova tingkat satu. Meski ketampanannya masih satu angka dibawah pria bermarga Angelo.

 

“ku dengar kau punya kekasih Marc, bagaimana dengan pangeran kudamu itu?” Tanya Jasper tanpa peduli raut wajah marcuss yang sudah sangat siap menelannya hidup – hidup.

 

“tutup mulutmu sialan. Kau lupa kita ada dimana sekarang.” Jasper menoleh kesamping kanan dan kiri lalu menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal dan terkekeh.

 

Marcuss berdehem sejenak kemudian berjalan menuju mobilnya yang diikuti oleh Jasper dibelakangnya. Jasper terkekeh mengingat Marcuss yang selalu ketus padanya namun tidak pernah benar – benar mengabaikannya. Ia bahkan sangat yakin jika Marcus situ sebenarnya normal. Meski pria itu selalu memperhatikan pria dengan lesung pipit yang manis itu.

 

“hei tunggu aku..” Jasper berusaha menyamakan langkah kaki Marcuss yang begitu lebar.

 

“cepatlah. Dasar siput.” Ejek Marcuss membuat Jasper merengut sebal.

 

~~~

 

        “jadi, sebenarnya apa yang terjadi. Belum ada satu minggu aku pergi dan kau sudah membuat keributan diberbagai media.” Jasper mencoba berbicara ketika mereka berdua sudah ada dalam mobil.

 

“bukan apa – apa.” Jasper menaikkan alisnya. Sedikit tidak memahami apa yang dikatakan Marcuss.

 

“bukan apa – apa tapi kau justru menyeretnya. Apa jauh sebelumnya kau sudah mengenal gadis itu?” Tanya Jasper dan Marcuss menggeleng sebagai jawabannya.

 

“semua terjadi begitu saja. Bukan masalah toh gadis itu sama sekali tidak merepotkan meski dia tahu aku gay.” Ucap Marcuss santai. Berbeda dengan Jasper yang tampak terkejut.

 

“dia tahu kau gay?” tanyanya setengah berteriak. Membuat Marcuss melayangkan tatapan tajam. Untung saja mereka tengah berkendara dijalanan yang lengang.

 

“maksudku. Bagaimana jika ternyata dia seperti Victoria?”

 

“dia tidak seperti Victoria. Kau dapat menilainya sendiri.” Ucapan Marcuss membuat Jasper bungkam. Jika sudah seperti itu artinya Marcuss memang tidak ingin diganggu dengan pertanyaan – pertanyaan seperti itu lagi. Dan Jasper selalu menghargainya.

 

“baiklah..”

 

DOOPLEGANGER

 

        Seohyun tertidur ketika dirinya sudah selesai menonton film romansa. Kamar yang ditempati seohyun memiliki fasilitas yang setara dengan hotel. Membuat ia merasa nyaman dan tertidur begitu lelap. Gadis itu bahkan tak tahu saat marcuss memasuki kamarnya.

 

Marcuss memilih memasuki kamar “kekasihnya” saat ia sampai dirumah. Padahal setelah bertemu jasper ia sama sekali belum istirahat. Namun ia memilih untuk meliha gadis Asia itu dulu. Ia duduk ditepi ranjang dan mengamati gadis itu. Sebuah senyuman terbit dibibirnya.

 

Gadis Asia ini cantik. Benar – benar cantik. Bahkan Victoria yang ia anggap cantik (karena masih keturunan Asia) masih kalah jauh dengan ‘kekasih pura – pura’nya ini. Hyun cantik yang menawan. Marcuss merapikan anak rambut gadis itu yang menutupi hampir sebagian wajahnya.

 

“kau membuatku serba salah.” Gumam Marcuss pada dirinya sendiri. Ia tersenyum kecil menatap wajah itu sebelum ia melihat kening gadis itu mulai mengerut. Disertai isakan pelan.

 

“kajima.. kajima Kyuhyun,, kajima…” seohyun terus merintih bahkan tangan kanan Seohyun memegang tangannya begitu erat. Ini kali kedua Marcuss melihat Seohyun seperti ini. Menggumam pada bahasa yang sama sekali tak ia mengerti.

 

Tidak ada yang bisa Marcuss lakukan selain menenangkan Seohyun dengan menggenggam erat tangan itu dan berkata pelan. Dan tanpa Marcuss sadari bahwa sebenarnya telah tumbuh rasa yang akan mengubah segalanya.

 

DOOPLEGANGER

 

Pagi itu suasana begitu kaku. Ciara sudah pergi ke kantornya karena ia mempunyai begitu banyak pekerjaan. Begitu pula dengan orang tua Marcuss. Yang tersisa disini hanyalah Marcuss dan juga Seohyun yang sedang menikmati sarapan dalam keheningan.

 

Tak ada satupun percakapa hingga keduanya selesai sarapan. Seohyun sendiri tak mengerti harus berbicara apa. Dirinya menunggu Marcuss memulai percakapan. Namun hingga jam menunjukkan pukul deapan Marcuss juga masih setia membisu. Akhirnya Seohyun memilih kembali ke kamarnya. Dan sebelum ia menapaki tangga Marcuss memanggilnya.

 

“Hyun,, aku mau pergi, kau ingin ikut?” tanya Marcuss dengan suara lembut. Sangat berbeda dari biasanya. Dan entah apa yangterjadi dengan jantungnya. Jantungnya itu berdebar dengan begitu cepat dan keras. Cara pria itu memanggilnya, cara pria itu menyebut namanya.. kenapa harus sama persis? Batinnya penuh sesak.

 

“kau tidak mau? Ku pikir kau akan bosan setengah mati dirumah sendirian.”ujar Marcuss lagi. Kali ini Seohyun menoleh menatap lamat – lamat pria dengan hazel mata berwarna biru. Selain matanya pria ini benar – benar seperti Cho Kyuhyun.

 

“baiklah.. tapi. Kemana?” tanya Seohyun membuka suara. Marcuss terlihat berpikir sejenak.

 

“menemui pujaan hatiku.” Jawab Marcuss menyeringai. Seohyun memelototkan matanya tak percaya. Jangan bilang.

 

“aku rindu Andrew. Rindu pada lesung pipinya. Kau kan bisa bahasa korea. Dia juga berasal dari korea. Jadi ku pikir kau akan sangat membantu untuk membuatku dekat dengannya.” Seohyun menatap Marcuss menilai. Ia menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

 

“jadi maksudmu kau memanfaatkanku begitu?” tanya Seohyun sinis. Marcuss mengangkat bahunya acuh.

 

“anggap saja sebagai bayaran karena telah melakukan banyak hal padamu.”sahut Marcuss enteng.

 

DOOPLEGANGER

 

Akhirnya sampailah Marcuss dan Seohyun disini. Di universitas tempat Marcuss menimba ilmu. Perlu diketahui, usia Marcuss dan Seohyun terpaut dua tahun. Dimana Seohyunlah yang lebih tua dari Marcuss. Dan yang lebih menyebalkannya lagi semua orang menatapnya dengan pandangan menilai yang begitu kentara. Membuatnya risih setengah mati.

 

“hey Man, diakah gadis yang sudah mencuri hatimu dan kau cium diacara itu?” tanya salah satu teman Marcuss. Marcuss hanya tersenyum mengangguk.

 

“astaga, dia seperti dewi. Cantik sekali. Siapa namamu cantik?” goda teman Marcuss pada Seohyun. Seohyun tak suka ini. Ia mendapati dirinya menggenggam tangan Marcuss lebih erat, menyampaikan pada pria itu betapa ia tidak suka pada situasi ini.

 

“kau membuatnya takut Jake.”gumam Marcuss. Pria yag dipanggil Jake tadi tersenyum simpul.

 

“sepertinya dia bukan orang kita ya.” Marcuss hanya mengangguk.

 

“kau lihat dimana Andrew?” tanya Marcuss pada Jake. Jake terlihat berpikir sejenak.

 

“aku melihatnya tadi berjalan ke arah taman belakang bersama kekasihnya.” Marcuss mendengus pelan saat Jake mengatakan hal itu.

 

“baiklah kami pergi dulu Jake.” Jake mengangguk. Marcuss dan Seohyun pergi ke arah taman belakang.       Tak da percakapan yang terjadi. Keduanya hanya berjalan dalam diam. Meski bgitu tak sedikit orang yang menatap Seohyun dengan tatapan heran. Tentu saja, bentuk tubuh dan rupa Seohyun jauh dari kata Eropa.

 

“kenapa mereka menatapku seperit itu?” bisik Seohyun sambil menunduk. Marcuss menatap sekitarnya sekilas. Benar, banyak orangyang menatap seohyun dengan tatapan heran.

 

“tentu saja kau berbeda.”sahut Marcuss enteng. Pria itu tak tahu bahwa perkataan seringan itu mampu membuat Seohyun berdebar. Seohyun mengutuk dirinya dalam hai. Knapa dirinya bisa berpikiran berlebihan seperti itu. Jelas – jelas maksud Marcuss itu karena fisiknya yang bukan orang Eropa. Kenapa dia bisa berpikir hal lain?

 

Sesaat setelah sampai tiba – tiba saja genggaman Marcuss terasa mengerat membuat seohyun mengernyit karena sedikit sakit. Pria itu berhenti dan menatap ke arah depan. Seohyun mengikuti arah pandang Marcuss. Dan pandangan didepannya bukanlah pandangan bagus.

 

“brengsek!” umpat Marcuss terdengar keji. Seohyun menatapnya dalam – dalam. Mata biru itu begitu nyalang menatap kedua orang yang  tengah berciuman itu.

 

“jangan!” tahan Seohyun ketika Marcuss mencoba menghampiri mereka. Marcuss menatap gadis itu sengit.

 

“ini bukan-

 

“tidak baik mengacaukan hubungan sepasang kekasih yang saling mencintai Marcuss. Kau normal aku yakin itu.”gumam Seohyun lembut. Marcuss tersenyum sinis.

 

“bukankah sejak awal kau sudah tahu aku gay?” bisik Marcuss penuh penekanan. Seohyun tersenyum lembut.

 

“benarkah? Aku tidak percaya. Aku butuh pembuktian.”dahi Marcuss mengernyit.

 

“kau butuh pembuktian apa hah?” tanya Marcuss ketus. Seohyun tersenyum sambil menatap bibir Marcuss. Bahkan hanya melihatnya saja jantung seohyun berdebar begitu kencang.

 

“ini..” Seohyun mengalungkan tangannya dileher Marcuss menariknya dan mencium bibir tebal yang dari tadi berceloteh. Mata Marcuss terbelalak. Tak percaya gadis yang ia anggap polos berani menciumnya lebih dulu. Tak hanya itu gadis itu bahkan melumat bibirnya!

 

DOOPLEGANGER

 

        Bukan hanya Marcuss. Seohyun saja tak mengerti dengan apa yang ada dalam jalan pikirannya. Ia hanya meyakini bahwa Marcuss bukanlah gay. Dan ide mencium pria itu bahkan hanya spontanitas semata. Ia takut pria itu akan manyadari betapa kerasnya debaran jantungnya. Dan untuk menutupi rasa malunya Seohyun memilih untuk memejamkan matanya dan melumat bibir tebal itu dengan lembut. Ya Seohyun melumatnya!

 

Setelah beberapa  saat kemudian Seohyun melepaskan tangannya dari lehernya. Dia menatap kikuk ke arah Marcuss. Sedangkan pria itu memilih mengalihkan pandangannya dari Seohyun.

 

“kau membalasnya. Itu bahkan sudah menjadi bukti jika sebenarnya kau bukanlah seorang gay!”ujar Seohyun membuat Marcuss tersadar.

 

“bagaimana jika ternyata aku adalah bisex?”sahut Marcuss menakuti Seohyun. Awalnya gadis itu terperanjat namun sedetik kemudian gadis itu terkekeh.

 

“jika memang benar kau bisex,” seohyun melangkah mendekati pria yang sebelas senti lebih tinggi darinya. Jarinya mengetuk dada Marcuss pelan.

 

“semoga hanya aku satu – satunya yang akan menjadi wanitamu. Dan aku akan menyingkirkan siapapun pria yang bisa membuatmu jatuh padanya.” Seohyun tersenyum miring dan meninggalkan Marcuss. Pria itu tak menyadari bahwa sedari tadi dirinya menahan nafas ketika Seohyun mendekatkan wajah padanya.

 

“sial, berani sekali gadis itu.”umpat Marcuss kemudian berjalan mengikuti seohyun.

 

Sejujurnya tanpa seohyun mengatakannya pun dirinya merasa jika dirinya bukanlah gay,. Tapi pikiran warasnya musnah ketika menatap kedua lesung pipi indah milik Andrew. Mungkin Seohyun benar bahwa dirinya bukanlah gay. lalu perasaannya pada Andrew itu apa?

 

 

18 thoughts on “DOOPLEGANGER ~WHEN I FEEL~

  1. Ayo seo,rubah kyu menjadi pria
    Yg normal,kyu udah ada pemikiran klo dia bukan gay,jadi tinggal mastiin lagi klo ktu benar2 bukan gay…..

    Like

  2. Cie2 ada yg maen cium ja…smoga bnr kyuppa bukn gay…seonni trs pepet kyuppa biar dia lupa sm andrew…wwkkwwkk..smoga mreka mkn dekt y..

    Like

  3. aakkk lucu ffnya, suka sama karakter marcus dan seohyun disini..btw kyuhyun kenapa mati?trus marcus kok bisa mirip banget sama kyuhyun?apakah mereka kembar yg terpisah atau orang yg sama tapi hilang ingatan..
    next y ditunggu

    Like

  4. akhirnya cerita ini dilanjut lagi ><b aku nunggu banget cerita ini
    duhh disini seohyun mulai berani ya sama marcus ㅋㅋ tapi aku suka jadi mungkin perlahan2 marcus bisa jadi normal lagi tanpa harus liat andrewnya lg ckck
    ahhh part ini aku sukaaaaaa 😂😂

    Like

  5. akhirnya ff ini muncul juga,,,aiggo seo sdh berani cium markus,,sebenarnya markus itu normal hnya trauma sama perempuan,,

    Like

  6. Nah loh marcus kepancing sama seohyun… Mungkin selama ini perasaan marcus ke andrew hanya sebatas rasa kagum tapi marcus salah mengartikan hmmzz

    makin seru ceritanya, next ka keep fighting!

    Like

  7. Cieee juhyun cium duluan.tuh kan marc itu nrmal. Perasaannya pd andrew cuma rasa kagum aja -mungkin-
    Mga marc cepet sadar dan jatuh cinta pd juhyun, tp sptnya akan lama utk mrk bersatu, juhyun masih dibyng byngi kyuhyun.

    Like

  8. Cepat dong marcus jatuh cinta sama seo..aku menangis ketika baca part seoma berbicara sama rohnya kyupa..aigooo sedih rasanya..

    Like

  9. ini ff yg aku tunggu2 bangettt ..akhirnya ada kelanjutannya juga seneng dehh
    seo nyosor duluan wkwkwk tnpa mreka berdua sadari sbnrnya mereka udh punya rasa satu sama lain yaah cma mereka aja yg kyknya kurang peka hahaha
    makin seru deh ff nya ..ditunggu untuk part selanjutnya ,semoga bisa fast updt nya yaa
    fighting …

    Like

Leave a reply to Nurinie Laksty Cancel reply